Tuesday, September 20, 2011

“Oh, this is really amazing: Kampusku Mengembalikan Saudara yang Hilang”

Bagaimana rasanya kalau kamu punya saudara kandung (khususnya adik) yang telah bertahun-tahun hilang hingga kamu tidak mengenali wajahnya tapi kemudian terungkaplah fakta bahwa saudaramu itu ternyata adalah kenalanmu sendiri di kampusmu sendiri (untuk kasus ini tentu saja kampusnya adalah Perbanas, karena inilah kampusku). Bagaimana rasanya? Bayangkan deh, susah-susah mencari (atau menunggu) tapi ternyata ia adalah kenalanmu sendiri di kampus!

Kalau masih bingung bagaimana rasanya, tanyakan saja ke Yamashita Ayumu (nama disamarkan demi jaminan privasi).

Yup, sekitar dua tahun lalu Ayumu akhirnya menemukan adik cowoknya sendiri yang gak lain dan gak bukan adalah juniornya sendiri di kampus! Bagaimana ceritanya? Well, sebentar, sebelum masuk ke jalan cerita terungkapnya fakta hubungan darah mereka, perlu saya beritahukan fakta penting yang akan membuat cerita ini lebih dramatis lagi. Ayumu dan sang adik sebenarnya sudah saling mengenal dan berhubungan baik selama 4 bulan (karena mereka tergabung dalam klub hobi yang sama) sebelum akhirnya fakta hubungan darah mereka terungkap pada 18 Agustus 2009. Saya adalah saksi mata kejadian bersejarah itu lho! Hehe…



Nah, begini ceritanya, selasa pagi itu, saya, ayumu, dan si cowok (nama dirahasiakan demi menjaga image kebintangannya) sedang browsing-browsing bareng di lantai 7 unit 3, di latar belakangi suara gaduh bapak-bapak yang sedang main-main dengan ubin (Perbanas sedang ‘berbenah diri’ waktu itu). Entah bagaimana awalnya, Ayumu sang senior meminta si cowok menunjukkan foto-foto keluarganya, yang hanya terdiri dari Ibu, Ayah, seorang adik cewek dan seorang kakak cewek. Usai melihat-lihat, terlontarlah opini dari bibir Ayumu: “Gak ada mirip-miripnya sama kamu, Kaz, jangan-jangan kamu anak pungut ya? Hehe.”

Anggaplah kalimatnya seperti itu, saya tidak ingat detilnya. Biasa saja bukan komentar seperti itu. Itu merupakan komentar yang lazim terjadi jika seorang teman kita tidak memiliki kemiripan dengan seorang pun anggota keluarganya (Well, ayumu dan cowok itu saja enggak punya kemiripan!).

Namun rupanya komentar itu menohok si cowok dalam-dalam. Air mukanya berubah seketika. Dia langsung memencet-mencet I-phone nya yang mengalami sedikit keretakan akibat suatu kejadian, entah kejadian apa, yang jelas saat kejadian itu saya sempat salah dengar mengira kakinya yang retak, bukan i-phone-nya, dan jadilah saya si biang keributan pada saat itu. Haha. Kuping oh kuping.

Kembali ke cerita. Jadi, si cowok itu menjauh dari saya dan Ayumu untuk menelpon ibunya, dan beberapa menit kemudian dia kembali dengan wajah murung sambil berucap: “gue udah janji sama diri gue sendiri, kalau sampai ada lima puluh orang yang bilang kalau gie gak mirip sama keluarga gue, gue bakal minta penjelasan ke nyokap gue. Dan tadi itu, kak Ayumu baru aja jadi orang ke-50 yang mempertanyakan asal usul gue. Dan ternyata…”

Ya, si cowok itu ternyata benar-benar anak pungut! Sedih sekali mendengarnya, tapi fakta tetaplah fakta. Takdir ya takdir. Masa sih kita mau memilih sendiri bagaimana jalan hidup kita? Bukan manusia kalau begitu namanya.

Ayumu sampai bercucuran air mata dan berkali-kali memastikan bahwa si cowok sedang tidak bercanda. Dan setelah tangisnya agak reda, seolah ingin berbagi derita dengan si cowok, Ayumu berkata: “Aku juga sedih lho, Kaz, kamu tau gakj, aku kehilangan adik cowokku sendiri sejak bayi. Jadi sebenarnya itu aku ber4 saudara, dua cowok dan dua cewek.”
Mendengar itu, si cowok melotot lebar-lebar: “Ingat gak adik kak Ayumu itu lahir di rumah sakit mana? Dia hilang sejak lahir kan?!”

Pertanyaan itu pun mengundang diskusi panjang lebar, dan usaha telepon sana telepon sini, pencocokan ini dan itu. Semua itu terjadi di depan mata saya. Subhanallah. Sejarah besar berlangsung di depan mata, begitu cepat, dan mengharu biru.

Jadi, terungkaplah fakta itu, bahwa Ayumu dan cowok itu ternyata kakak beradik satu ayah dan satu bunda!

Saya hanya bisa berdecak kagum.

Well, rupanya si cowok itu saat dilahirkan di rumah sakit X diculik oleh orang tak dikenal yang sampai hari ini pun tak jelas siapa dan entah bagaimana nasibnya. Orang itu berusaha menjual bayi itu ke mana-mana tapi entah kenapa tidak laku-laku sampai akhirnya si penjahat ini menyerah dan meninggalkan si cowok itu saat berusia 4 tahun di teras rumah seorang nenek renta. Nenek yang hidup sebatang kara itu pun dengan penuh kasih sayang merawat cowok itu. Si nenek ini bekerja pada pasangan bahagia yang telah dikaruniai dua putri. Begitu si nenek meninggal satu tahun kemudian, cowok malang itu akhirnya diangkat sebagai putra oleh si psangan bahagia.

Ck, ck. Dunia memang sempit. Terpisah belasan tahun, siapa yang menyangka bahwa Perbanas-lah yang pada akhirnya mempertemukan mereka. Untung saja salah satu dari mereka tidak memilih, misalnya, kuliah di Jogjakarta, atau UI, atau bahkan Jepang. So, PILIHAN HIDUP MEMANG PENUH KEJUTAN DAN PASTINYA PERLU PENUH PERTIMBANGAN.

Well, cerita yang fantastis bukan. Tapi sayangnya cerita ini bukan hanya fantastis, tapi juga fantasi. Hehe. Maaf ya. Cerita ini benar-benar terjadi hanya sampai bagian di mana Ayumu melihat-lihat foto si cowok. Bagian selanjtnya adalah khayalan belaka.

Well, beginilah jadinya kalau kebanyakan bergaul dengan teman-teman penuh fantasi. Untungnya berteman dengan mereka itu gratis.
Sekali lagi, maaf yang sebesar-besarnya.
[Ayo Lanjutkan]
 
Copyright Another Wall 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .