Sunday, March 20, 2011

Annual Gathering: Isi Ulang Semangatmu dalam Meraih Mimpi

Maryam

S1 Akuntansi – ABFI Institute Perbanas Jakarta
Penerima Beasiwa CIMB Niaga Batch II

(tulisan ini dimuat dalam CIMB Newsletter)

Kami, para penerima beasiswa S1 CIMB Niaga, punya acara istimewa setiap tahunnya, yakni Annual Gathering. Dengan tema “Raih Masa Depan Anda dengan Beasiswa CIMB Niaga. Your Future. Faster“, tahun ini untuk kedua kalinya Annual Gathering diadakan di Learning Center Bumi Niaga di Gunung Geulis, pada jumat-minggu tanggal 16 sampai 18 Juli 2010. Seperti namanya, tempat ini memang benar-benar ‘geulis’ alias cantik. Desain interior dan eksteriornya sungguh sedap di pandang mata. Hijau rumput membentang luas dan warna-warni aneka tumbuhan mengisi setiap sudut. Tak heran jika para peserta dari Batch IV atau angkatan 2009 yang baru pertama kali ikut serta dalam acara ini terkagum-kagum mengamati sekeliling begitu sampai di sana. Konon, mereka-lah yang paling kurang tidur selama 3 hari 2 malam di Gugel –akronim dari Gunung Geulis– karena sebagian besar waktu kosong mereka manfaatkan untuk meng-explore si bumi niaga.

Ini bungalow kami...

Pendapat saya ini setidaknya dibuktikan oleh dua hal. Pertama, kesan yang disampaikan oleh seorang peserta dari Batch IV begitu ditanyakan oleh pembawa acara pada saat acara penutupan mengenai Annual Gathering pertama mereka. Mahasiswa UGM tersebut mengatakan ‘Tempatnya cakep, teman-temannya juga cakep’. Benar sekali, saya setuju dengan dia. Bukti kedua adalah teman sekamar saya selama di sana. Saya satu kamar dengan mahasiswi angkatan 2008 yang kuliah di Unibraw dan seorang lagi angkatan 2009 yang berkuliah di UGM. Di antara kami, si mahasiswi angkatan 2009-lah yang selalu kembali ke kamar paling akhir tetapi keluar dari kamar paling awal.

Fasilitas Gugel memang oke punya. Tersedia kolam renang, lapangan tenis, lapangan futsal, lapangan bola basket, fitness center, ruang karaoke, bioskop mini, tempat bermain billiard, dan lainnya. Restorannya menyediakan berbagai menu menarik untuk 6 kali waktu makan dalam sehari: sarapan, makan siang, makan malam, dan tiga kali coffee break. Masih kurang? Kamarnya terasa mewah dibandingkan kamar kos kami dengan fasilitas air panas –sebagian besar dari kami memang tinggal di kos-kosan sebagai anak rantau–. Terdapat ruang bersama untuk tiap 4 kamar di mana kami dapat menonton televisi berbayar sambil minum teh atau kopi. Kalau bukan karena fasilitas lainnya oke dan sayang untuk dilewatkan, mungkin kami betah bertahan di kamar selama waktu kosong.

Itu tadi sedikit cerita tentang tempat diadakan Annual Gathering kami. Cerita selanjutnya adalah mengenai susunan acara selama Annual Gathering. Acara pembukaan tahun ini terasa lebih meriah oleh kehadiran Saung Angklung Mang Udjo. Sebagai pembukaan, para pemain membawakan beberapa buah lagu dengan iringan angklung dan alat musik tradisional lainnya. Setelah itu, salah satu penyanyi mereka, yakni Teh Lia, memimpin kami semua bermain angklung. Masing-masing dari kami mendapat pinjaman angklung untuk dimainkan bersama. Saya pun belajar bahwa angklung memiliki nada yang berbeda-beda, dan saat itu saya mendapatkan angklung bernada SO. Teh Lia memberi isyarat dengan jari dalam memimpin permainan angklung kami. Mengejutkan bahwa akhirnya kami dapat membawakan tiga buah lagu, bahkan ada satu lagu dangdut, namun yang paling berkesan adalah saat kami membawakan lagu We Are the Champion karya Queen. Ini merupakan pengalaman luar biasa bagi saya dan beberapa kawan.

Teh Lia memimpin permainan angklung kami

Acara pembukaan dilanjutkan dengan sesi Team Building yang tahun ini diisi oleh MIC The Transformer yang diluar dugaan lebih banyak acara indoor-nya. Hanya satu momen di mana kami harus habis-habisan di lapangan terbuka, yakni saat sang instruktur meminta kami untuk membuat ‘jembatan’ dengan diri kami sendiri dan semua yang menempel pada tubuh kami. Momen tersebut cukup mengesankan melihat perjuangan kami dalam membuat jembatan di mana sebagian dari kami merelakan kaos baru kami yang dibagikan oleh pihak CIMB Niaga di awal acara. Ada-ada saja ide kami untuk membuat jembatan tersebut, entah memakai tali sepatu, ikat pinggang, tali name-tag, atau bahkan sobekan kertas-kertas yang kami temukan dalam dompet. Di luar urusan membuat jembatan itu, kegiatan Team Building tahun ini terasa datar-datar saja. Tidak heran ada beberapa di antara kami terlihat mengantuk di tengah acara.

Selepas makan malam, acara yang cukup ditunggu-tunggu digelar, yakni Malam Keakraban. Kami telah berlatih keras baik secara individu maupun tim untuk acara ini. Secara individu karena tiga penghargaan dibagikan secara individu, yakni Best Scholar Award on Academic Achievement untuk penerima beasiswa dengan Ipk tertinggi dari masing-masing batch, Best Scholar Award on Non-academic Achievement untuk penerima beasiswa dengan prestasi di luar akademik dari masing-masing batch, dan Most Active Scholar untuk 3 individu teraktif selama sesi Team Building.

Selain itu, secara tim ada penghargaan Best Performance untuk penampilan terbaik yang disuguhkan masing-masing batch. Tahun ini tema untuk performance tiap batch adalah Go Green. Batch II atau angkatan 2007, yakni tim saya, mendapatkan juara II untuk drama musikal berjudul Sekuel Manohara. Kami menampilkan drama di mana salah satu adegannya terdapat pemutaran video mengenai Green Office dan drama tersebut ditutup dengan tarian diiringi lagu hasil gubahan kami. Salut untuk sang sutradara dan beberapa teman yang telah mati-matian syuting video untuk penampilan tahun ini. Saya sempat menyaksikan salah satu syuting yang menurut saya paling ‘sepele’, yakni syuting adegan print kertas dua sisi atau istilahnya ‘bolak-balik’, tapi ternyata syuting tersebut cukup rumit karena mereka memperhatikan detilnya. Pemenang dari kompetisi pertunjukan ini adalah Bsatch III yang menampilkan drama di mana sepasang muda-mudi menonton tivi dengan berbagai saluran yang menampilkan berbagai jenis tayangan, termasuk iklan Go Green CIMB Niaga dan beasiswa CIMB Niaga. Idenya sangat kreatif.

Aksi batch III yg luar biasa hingga juara I

Di sisi lain, Batch I menyuguhkan puisi musikal untuk penampilan terakhir mereka –sungguh mengejutkan dan mengharukan begitu kami mengetahui mereka tidak lagi akan berpartisipasi dalam acara gathering tahun berikutnya–. Juara II direbut oleh pendatang baru, yakni Batch IV, yang menampilkan aksi teatrikal lucu yang dilanjutkan dengan pembawaan lagu hasil ciptaan mereka.

Usai foto bersama, berakhirlah acara untuk hari pertama. Hari kedua diisi dengan 3 kegiatan, yakni workshop mengenai entrepreneurship dengan Ibu Wulan Ayodya, pebisnis sukses yang juga berprofesi sebagai pengajar, Self Motivational Session bersama Bapak Antonius Arif dari Inspirasi Indonesia, dan Sharing Session antara penerima beasiswa dengan manajemen CIMB Niaga dan Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) mmengenai kebijakan-kebijakan beasiswa. Workshop berjalan cukup menarik di mana banyak sekali di antara kami yang tertantang menyuarakan opini tiap kali diberi kesempatan oleh Ibu Wulan. Bahkan sesi pertanyaan harus dibatasi hanya untuk 3 penanya akibat keterbatasan waktu.

Sebelum makan siang, Bapak Antonius Arif melanjutkan dengan materi Neuro-Linguistic Programming yang masih baru di Indonesia. NLP ini membantu orang-orang mengontrol pikirannya untuk meraih sukses, bagaimana menghilangkan phobia dan melakukan hypnotherapy. Pak Arif mengajarkan kami bagaimana mengontrol pikiran kami agar selalu postif. Menurutnya, sukses itu memiliki empat elemen, yakni diri kami sendiri, sasaran, fleksibilitas, dan rapport (hubungan baik dengan orang lain). Dia juga mengenalkan istilah 212 Degree Attitude, yang maksudnya adalah air dapat menjadi panas pada 211 derajat Fahrenheit serta mendidih pada 212 derajat dan uapnya dapat menggerakkan lokomotif. Perbedaan satu derajat ternyata dapat membawa perubahan yang begitu besar. Oleh karena itu, tidak ada salahnya kami membuat perubahan setiap saat untuk sesuatu yang jauh lebih hebat.

Sesi motivasi tersebut terus berlanjut sampai selepas makan malam dan hanya diselingi oleh tiga kali break, yakni makan siang-coffee break sore-makan malam. Sebagai penutupan, kami dibawa ke aula lain yang telah dibuat gelap sebelumnya dan hanya diterangi beberapa lilin. Kami mengikuti renungan malam yang menurut saya berbeda dari biasanya di mana sang pembicara membawakan suatu kisah mengenai diri kami dengan latar musik dan kami semua diminta memejamkan mata.

Selepas renungan malam, acara ketiga untuk hari kedua pun dimulai. Untuk sesi ini, kami dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama yakni Batch I mengikuti Sharing Session bersama Ibu Luh Nindyawati atau yang biasa kami panggil dengan Ibu Juty, selaku manager dari Internal Communication & Community Relation Division, yakni divisi yang bertanggung jawab atas program beasiswa. Sharing Session Batch I adalah mengenai kebijakan-kebijakan yang akan mereka hadapi setelah lulus kuliah. Kelompok kedua yang terdiri dari Batch II dan III mengadakan persiapan untuk ‘Welcome Party for Batch IV’ dengan arahan Ibu Erlin, juga dari divisi yang sama dengan Ibu Juty di CIMB Niaga. Kelompok ketiga, Batch IV, menerima arahan-arahan mengenai kebijakan beasiswa mereka bersama Pak AB Susanto –wakil dari Kemdiknas- dan Mas Awang, asisten manajer yang merupakan mentor kami. Beasiswa bagi Batch IV memang agak berbeda dibandingkan beasiswa untuk ketiga batch sebelumnya di mana CIMB Niaga bekerja sama dengan Kemdiknas dalam pemberian beasiswa yang dinamakan Beasiswa Unggulan tersebut.

Ketiga batch kemudian disatukan dalam acara Welcome Party selepas Sharing Session. Hanya Batch I yang tetap larut dalam diskusi setengah serius bersama Ibu Juty. Bahkan kegiatan diskusi mereka belum berakhir begitu Welcome Party usai.

Hari ketiga diisi oleh acara penutupan yang berjalan singkat dan cukup menyenangkan. Ibu Juty dan Pak AB memberikan pesan-pesan pemberi motivasi terakhir. Kemudian tiga orang dari kami diminta memimpin tarian dengan iringan salah satu theme song Piala Dunia 2010. Sertifikat pun dibagikan. Kami lalu dipulangkan ke Kantor Pusat CIMB Niaga di sudirman. Acara berakhir, namun ini bukanlah akhir perjalanan kami. Acara gathering merupakan saat yang kami tunggu-tunggu, bukan hanya demi merekatkan semangat kekeluargaan kami, tapi juga untuk memompa ulang semangat kami dalam kuliah demi meraih cita-cita kami yang seringkali mengendur di tengah perjalanan seiiring munculnya berbagai problematika kehidupan. Singkat kata, Annual Gathering is All We Need!


blog comments powered by Disqus
 
Copyright Another Wall 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .